Ternyata faktanya Kacang adalah salah satu bahan untuk membuat dinamit.
Kacang adalah istilah non-botani yang biasa dipakai untuk menyebut biji sejumlah tumbuhan polong-polongan (namun tidak semua). Dalam percakapan sehari-hari, kacang dipakai juga untuk menyebut buah (polong) atau bahkan tumbuhan yang menghasilkannya. Di Jakarta, kata "kacang" biasanya dimaksudkan untuk polong kacang tanah. Kata ini sebenarnya dipakai untuk menyebut biji kering yang berbentuk menyerupai ginjal dan dimakan setelah dikeringkan.
Inilah Fakta Tentang Kacang
Kacang tanah menghasilkan minyak kacang tanah yang kemudian diproses menghasilkan
gliserol, gliserol ini merupakan salah satu jenis senyawa lemak (makanya banyak orang bilang, makan kacang bikin jerawatan atau gemuk karena mengandung banyak lemak), tetapi tentunya hal ini tidak berlaku pada beberapa orang termasuk saya yang suka sekali makanan berbumbu kacang (hehe..). Gliserol inilah yang digunakan untuk membuat sintesis nitroglycerin melalui proses yang rumit tetapi jauh lebih ekonomis dibanding membuatnya dari bahan lain. Nitroglycerin inilah yang nantinya menjadi salah satu bahan dinamit/peledak. Meskipun demikian ada juga beberapa proses yang bisa membuat dinamit tanpa penggunaan kacang tanah. Proses-proses tersebut sangat rumit dan tidak diajarkan dalam kurikulum pendidikan kimia, sehingga tidak sembarang orang bisa membuat bahan peledak termasuk orang kimia level berapapun pendidikannya, kecuali orang yang dilatih khusus di instansi pemerintah seperti kepolisian atau pabrik senjata di luar negeri. Ahli-ahli ataupun ilmuwan kimia sendiri hanya mengetahui konsep bahan yang bisa berbahaya atau meledak untuk dihindari dalam percobaan di lab atau ketika melakukan sintesis senyawa. Sedangkan ke arah pembuatannya tentunya jauh sekali dan jangan berpikir bahwa ilmuwan kimia bisa membuat bahan peledak.
Kacang adalah istilah non-botani yang biasa dipakai untuk menyebut biji sejumlah tumbuhan polong-polongan (namun tidak semua). Dalam percakapan sehari-hari, kacang dipakai juga untuk menyebut buah (polong) atau bahkan tumbuhan yang menghasilkannya. Di Jakarta, kata "kacang" biasanya dimaksudkan untuk polong kacang tanah. Kata ini sebenarnya dipakai untuk menyebut biji kering yang berbentuk menyerupai ginjal dan dimakan setelah dikeringkan.
Pengertian "kacang" tidak sama dengan nut dalam bahasa Inggris, namun lebih dekat dengan pengertian pulse ditambah dengan kedelai, kacang tanah dan sejumlah sayuran legum (kacang panjang).
Kacang biasanya mengandung protein dan/atau lemak yang cukup tinggi, sehingga banyak yang dihargai sebagai bahan pangan yang penting. Biji legum kering yang besar dan mengandung banyak tepung biasanya tidak disebut "kacang", melainkan "kara" atau "koro".
Inilah Fakta Tentang Kacang
Kacang tanah menghasilkan minyak kacang tanah yang kemudian diproses menghasilkan
gliserol, gliserol ini merupakan salah satu jenis senyawa lemak (makanya banyak orang bilang, makan kacang bikin jerawatan atau gemuk karena mengandung banyak lemak), tetapi tentunya hal ini tidak berlaku pada beberapa orang termasuk saya yang suka sekali makanan berbumbu kacang (hehe..). Gliserol inilah yang digunakan untuk membuat sintesis nitroglycerin melalui proses yang rumit tetapi jauh lebih ekonomis dibanding membuatnya dari bahan lain. Nitroglycerin inilah yang nantinya menjadi salah satu bahan dinamit/peledak. Meskipun demikian ada juga beberapa proses yang bisa membuat dinamit tanpa penggunaan kacang tanah. Proses-proses tersebut sangat rumit dan tidak diajarkan dalam kurikulum pendidikan kimia, sehingga tidak sembarang orang bisa membuat bahan peledak termasuk orang kimia level berapapun pendidikannya, kecuali orang yang dilatih khusus di instansi pemerintah seperti kepolisian atau pabrik senjata di luar negeri. Ahli-ahli ataupun ilmuwan kimia sendiri hanya mengetahui konsep bahan yang bisa berbahaya atau meledak untuk dihindari dalam percobaan di lab atau ketika melakukan sintesis senyawa. Sedangkan ke arah pembuatannya tentunya jauh sekali dan jangan berpikir bahwa ilmuwan kimia bisa membuat bahan peledak.